Home » , » Warga Mendambakan Sosok dr. Edi Muhammad, SpA

Warga Mendambakan Sosok dr. Edi Muhammad, SpA

Written By Kabar Riau on Tuesday, April 16, 2013 | 10:06 PM

Minimnya Pelayanan Dokter Spesialis,
Warga Mendambakan Sosok dr. Edi Muhammad, SpA


Sore Jum'at diawal tahun 2013, terjadi tabrakan antara dua sepeda motor di bundaran Bhakti Praja, Kompleks perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan. Salah satu korban, Maya (dua puluhan tahun) mengalami patah tulang rahang, dan dibawa keluarganya ke sebuah rumah sakit swasta di Jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci.

Disepakati, operasi bisa dilaksanakan pada hari itu juga dengan biaya sekitar Rp. 13.000.000,-.Merasa tidak mampu, pihak keluarga memindahkan korban ke RSUD Selasih, dengan harapan biaya akan lebih murah dan ditangani oleh dokter yang sama. Karena menurut rumah sakit swasta tersebut, dokter yang akan mengoperasikan korban bekerja sehari-hari di RSUD.

Namun setelah korban pindah ke RSUD, dokter dimaksud juga tidak bersedia menangani dengan alasan hari libur. Maka Maya baru bisa dioperasi tiga hari berikutnya. Sikap yang demikian ini, mengecewakan masyarakat yang berharap akan pelayanan yang lebih baik. Banyak kejadian sejenis terjadi, dan mendapat komplain dari masyarakat, namun kelihatannya belum mampu merubah wajah pelayanan para tenaga medis di Pelalawan.

Namun demikian, ditengah carut-marutnya pelayanan kesehatan itu, ternyata masih ada sosok yang didambakan masyarakat. Tokoh-tokoh seperti inilah yang seharusnya menjadi panutan bagi paramedis yang berbaju Kopri  lainnya. Salah satunya dr. Edi Muhammad, Sp.A, direktur RSUD Selasih pertama.

Misalnya saja Mak Inah (65th) warga Sorek, Pangkalan Kuras, beliau sangat mendambakan kinerja seperti yang pernah dilakukan dr. Edi Muhammad, SpA, Gaek hampir berusia seabad ini menceritakan dokter ini, pada waktu tahun 2009 lalu sewaktu Edi Muhammad, SpA menjabat Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Selasih, Pangkalan Kerinci, Dokter spesialis Anak ini memberikan pelayanan langsung ke Kecamatan yang ada di seantero se Kabupaten Pelalawan,

"Setiap bulan, pak dr. Edi Muhammad, turun ke Puskesmas Kecamatan turun menjenguk pasien, bahkan  beliau

mengajak istrinya untuk meberikan pelayanan gratis, sesuai ahlinya yaitu dokter sepesialis anak," Ujar Mak Inah yang saat itu sering mengobat cucunya.

Bukan Mak Inah saja yang berharap kepada sosok kepemimpinan dr. Edi Muhammad, Rapiah (40th) warga masyarakat Langgam, mengaku juga butuh dokter yang mempunyai kepribadian Edi Muhammad, pasalnya dokter spesialis yang berserakan di Pelalawan saat ini, belum bisa menyamai sosok beliau.

"Kenapa dokter spesialis yang ada di daerah ini tidak bisa melanjutkan seperti yang dilakukan Edi Muhammad, atau kami yang miskin ini tidak berhak mendapatkan pelayanan dari dokter spesialis," Tukas Rapiah, menghiba.

Selain dr. Edi Muhammad, SpA, Masyarakat Kecamatan Bunut dan Pelalawan pernah marasakan pengabdian tulus dari seorang dokter PTT, dr. Helita Manalu. Sekalipun masih lajang -- ketika itu --, hampir setiap hari beliau turun kelapanngan, dengan kondisi wilayah yang sangat memprihatinkan. Tidak jarang beliau harus berjalan kaki menuju kelompok masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Sayangnya dokter wanita ini sampai saat ini belum menjadi Pegawai, namun walaupun begitu untuk mengabdi kepada masyarakat, beliau memilih buka praktek pribadi di Pangkalan Kerinci daripada menjadi seorang dokter PNS.

Tulisan dan pengalaman Mak Inah dan berbagai sumber yang dikumpulkan Metroterkini.com di terbitkan guna mengetuk hati dokter yang ada di wilayah ini, agar memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk tidak mengedepankan pinansialnya saja, kepada pemerintah seharusnya bagi mereka yang mau mengabdi ini seharusnya dibina.(BAS)




METRO TERKINI - Warga Mendambakan Sosok dr. Edi Muhammad, SpA
Share this article :

0 comments :

Post a Comment



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kabar terkini - All Rights Reserved
Cv. Sartika Annisa Pratama
Proudly powered by Blogger