"Jika malam tiba, suara musik mulai terdengar di warung remang-remang di
sepanjang jalan menuju Terminal Bus Payung Sekaki," kata Husnil Jamdi
(39) warga Kelurahan Air Hitam Payung Sekaki.
Dia mengatakan, warga sudah beberapa kali protes tentang keberadaan
warung tersebut kepada aparat terkait karena dengan sengaja menjual
minuman keras.
Bahkan ketika malam, pengunjung warung dapat menikmati musik dan ditemani wanita berpakaian seronok.
Warga sudah pernah menyampaikan masalah tersebut ke petugas Satpol PP
Kota Pekanbaru, lalu warung tersebut ditertibkan dan sejumlah wanita
tanpa identitas diamankan.
Pendapat serupa juga disampaikan Khairul Hasibuan (38) warga Kelurahan
Labuh Baru Barat, dan Ny Santy (32) penduduk Kelurahan Tampan, Kecamatan
Payung Sekaki, Pekanbaru.
Namun belakangan ini sejumlah warung tersebut kembali dibuka terutama yang berdekatan dengan terminal bus Payung Sekaki.
Kebanyakan pengunjung warung adalah para sopir truk dan angkutan kota untuk santai setelah lelah bekerja siang hari.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Pemkot Pekanbaru, Baharuddin mengatakan
pihaknya sering melakukan razia di warung remang-remang tersebut setelah
adanya laporan warga setempat.
Dalam beberapa kali penertiban, katanya, pihaknya mengamankan sejumlah
wanita tanpa identitas dan menyerahkan ke panti sosial untuk dibina.*
0 comments :
Post a Comment